Rabu, 31 Maret 2010

Yang hilang biarlah hilang

Terkadang kita berpikir bahwa yang kita miliki adalah sepenuhnya milik kita, jika kita merasa bahwa sesuatu yang kita miliki telah menjadi milik kita sepenuhya apapun itu entah materi atau kekasih sekalipun, sehingga jika suatu saat semua yang kita anggap milik kita sepenuhnya tiada kita tidak siap, frustasi, bahkan menyalahkan Tuhan. Siapapun itu mungkin kita tak pernah berharap jika semua milik kita yang kita punya suatu saat akan tiada, tetapi percayalah semua yang kita miliki semua adalah titipan, jika kita menanamkan dalam hati kita bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan, maka jika semua tiada, kita akan siap menerima kehilangan, tidak putus asa, bahkan menyalahkan nasib.
Untuk itulah betapa pentingnya menanamkan dalam hati kita, bahwa semua berawal dari ketiadaan, dan akan berakhir dengan ketiadaan pula. Bila suatu saat nanti kita mengalami kehilangan yang sangat kita cintai, janganlah bersedih, atau putus asa, bahkan menyalahkan nasib, tetapi berusahalah untuk tetap tegar, percayalah bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, dan Allah punya rencana lain dibalik musibah yang menimpa kita, berbaik sangkalah terhadap Allah, karena Allah sesuai dengan prasangka hambanya, tetaplah fokus ke tujuan utama, seperti pohon yang rantingnya patah, pohon tersebut akan terus berusaha untuk tumbuh, dan terus tumbuh. Jangan sekali-kali meratapi keadaan, karena ini tak akan dapat merubah keadaan, teruslah untuk bangkit. "wahai umat Muhammad, berbuatlah sekehendakmu, tetapi suatu saat semua akan dibalas, cintailah semua yang kau miliki, tetapi semua akan tiada, dan hiduplah sesukamu, dan kamu pasti mati"(Hr Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar