Selasa, 06 April 2010

SIG (Sistim Informasi Geografis)

     SIG atau Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem, merupakan suatu sistem informasi yang berbasis  komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang  memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini meng-capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa,  dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum  database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan  visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan.  Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk  menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa  yang terjadi.
Sistem informasi Geografis

Definisis SIG sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi, dibawah ini  adalah beberapa definisi SIG.:
Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG sebagai : is an a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.
Arronoff (1989), mendefinisiskan SIG sebagai suatu sitem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi Arronoff (1989).
sedangkan Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi Gistut (1994)
Burrough,1986 mendefinisikan SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Dari defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan analysis (Prahasta, 2005)


Fungsi SIG

Pada desain awalnya, SIG memiliki fungsi utAma adalah salah satunya untuk melakukan analisis data spasial. Bila dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data digital.
Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut : Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan topologi, konversi format data, pemberian atribut dll. Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelan bertingkat, pemodelan jaringan pencarian atribut dll. Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis daerah penyanggga, overlay, dll. Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala, generalisasi, peta topografi, peta statistic, tampilan perspektif.

Komponen Sistem Informasi Geografi

1. Perangkat keras

Perangkat keras yang sering digunakan antara adalah Digitizer, scanner,Central Procesing Unit (CPU), mouse , printer, plotter

2. Perangkat lunak, Seperti di ketahui Piranti Lunak ada beberapa piranti lunak yang beredar di pasar antara lain: Er Mapper, ERDAS Imagine, TNT, ENVI, IDRISI, ILWIS, ArcView, Idrisi, ARC/INFO, MapInfo dan lain lain. , sedangkan piranti lunak utilitas antaralain: Orthobase, Orhto Engine, Pro Vec, GeoWeather, VIPLineNT, dan sebagainya. Piranti lunak tersebut pada dasaranya memiliki landasan penggunaan aplikasi yang sama yang diambil dari prinsip-prinsip dasar Penginderaan Jauh. Namun demikian adanya keunggulan dan kekurangan pada masing-masingnya adalah wajar berkaitan dengan visi dan tujuan khusus penggunaannya. Utilitas difungsikan untuk keperluan-keperluan khusus ,contohnya: pada pemotretan udara kesalahan bentuk dan lokasi dari Foto Udara dihasilkan oleh: kelengkungan bumi, posisi pesawat dan Kesalahan sistematik dari kamera untuk itu perlu dilakukan koreksi agar didapatkan foto udara yang benar-benar tegak. Penerapan koreksi geometrik pada Foto Udara sama sekali berbeda dengan metode koreksi geometrik pada citra satelit. Untuk itulah tidak semua piranti lunak pengolahan citra PJ menggabungkan kemampuan pengolahan citra foto udara dengan citra satelit.
         Penggunaan penginderaan jauh untuk analis aspek-aspek meteorologi terlalu luas untuk menjadi satu paket untuk analisis aspek-aspek teresterial, karena aspek non-teresterial juga memiliki lingkungan sendiri jan karakteristik yang berbeda untuk itulah diluncurkan oleh beberapa Vendor piranti lunak khusus untuk analisis Meterological atau Aspek Atmosferis, tujuan utama adalah untuk memudahkan pengguna dalam menghadapi citra-citra Penginderaan Jauh yang faktanya tidak hanya menyajikan aspek terestris, walaupun demikian untuk analisis yang global hampir keseluruhan piranti lunak penginderaan jauh memiliki kemampuan yang standar. Seperti ESRI adalah perusahaan yang bergerak pada bidang perangkat lunak sistem informasi geografis. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1969 dengan nama Environmental Systems Research Institute. Produk ESRI, khususnya ArcGIS Desktop, dipakai oleh sepertiga pasar global,[2] dan dipakai oleh 80% pengguna sistem informasi geografi di dunia.[3] Perangkat lunak ESRI dipakai oleh 300.000 organisasi di dunia.

3. Data dan informasi geografi

Data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara menjitasi data spasial dari peta dan memasukan data atributnya dari table-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard

4.  Pengguna (user), Teknologi GIS tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata Suatu proyek SIG akan berhasil jika di manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keakhlian yang tepat pada semua
tingkatan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar